Monday, January 16, 2017

CESEPHI (cerpen sedikit phisiko)"mission complete"

"Mission Complete"
nah pasti banyak dari sobat binggung.apa itu cesephi?.cesephi adalah kepanjangan dari "cerpen sedikit phisiko"atau cerita yang hampir sama dengan creppypasta.oh ya jika sobat mencari singkatan ini digoggle dijamin deh ngak ketemu dan ingat ini hanyalah sebuah karangan belaka.selamat menikmati.

mission complete

 Erangan-erangan itu mulai terdengar lagi. Kini dengan suara yang terdengar lagi memilukan, bahkan sangat menyesakkan dada. Sahut-menyahut seakan menyanyikan sebuah lagu kematian yang amat memekakan telinga. Sipapun yang mendengarnya akan merasa menrinding seketika. Bau anyir darah mulai menyeruak di sekitar ruangan itu. “Menga..pa?” tanya seseoarang pria dengan suara yang tersendat-sendat. “Mengapa kau melakukan ini Clar- Akh!!” ucapannya terpotong karena dirasanya sayatan yang kini mengoyakkan lengan berototnya.“Aku sudah memperingatkanmu Max, jangan pernah memanggilku dengan nama itu lagi. Apa kau tidak mengerti? Hah?!” marah wanita itu kepada pria yang bernama Max tersenut. “Mengapa? Mengapa Clara?!” tanya pria pada Clara. “Bajingan! Berapa kali aku harus mengatakan kepadamu, Max? Sialan!” umpat Clara sambil menusuk pisau yang digenggamnya pada perut Max dengan sangat kuat dan melepas kembali pisau itu dengan perlahan-lahan, secara otomatis lagu kematian mulai dimainkan. Mata mereka saling beradu pandang. Darah kembali mengalir dengan sangat derasnya dari tubuh Max. “Kau mengatakan kenapa aku melakukan semua ini? Kau bajingan! Atas semua yang kau lakukan terhadapku kau hanya bertanya kenapa? Brengsek!” maki Clara kepada Max dengan mata penuh kilatan marah. “Kau tahu, 4 tahun yang lalu kau pergi meninggalkan aku! Kau berjanji untuk tetap tinggal disisiku, tapi apa? Kau pergi dengan wanita jalang itu Max! Tanah yang kupijak waktu itu seakan menolak beban yang kutanggung atas hidupku. Aku lemah, aku sakit, aku hancur Max, hancur!” air mata mulai membanjiri pipi Clara. “Aku tak masalah kau memutuskan hubungan kita, tapi mengapa orangtuaku harus kena batunya juga atas hubungan kita? Aku membenci keluargamu Max, aku benci keluarga Max Hartono. Aku tak menyangka kalian sebrengsek ini. Aku pikir setelah kita berakhir orangtuamu tak akan menggangguku. Tapi apa? Orangtuaku meninggal di tangan ayahmu! Aku bersumpah akan membunuh keluarga kalian tanpa tersisa satu jantung pun yang berdetak disekitarku!” lanjut Clara dengan penuh penekanan di akhir ucapannya. “Ti..dak mungkin! Uhuk... Ti... uhuk.. dak mungkin ayahku membunuh orang... huk...tuamu Clara” sanggah Max dengan tersendat-sendat karena darah muai keluar dari mulutnya. “Tidak mungkin katamu Max. Kau tahu atas dasar apa ayahmu membunuh orangtuaku? Kau mau mendengar apa alasan ayahmu membunuh seseorang yang sangat berarti bagiku? Hah?! Ayamu mengatakan bahwa dia tidak mau orang hina seperti kami berada disekitar keluarga Max Hartono. Dan dia langsung menusuk jantung ayahku tepat di depan mataku, brengsek!” Clara sudah tidak kuat menahan luka yang menganga lebar di dalam hatinya. Clara mulai merosot jatuh tepat di kaki Max, Ia menangis meraung-raung memangil nama ayahnya. Sangat pilu. Tetapi beberapa menit kemudian Clara mulai tertawa. Terlihat sangat bahagia. “Tapi sekarang aku tidak khawatir. Kau sudah ada di gengamanku. Kematian semakin dekat denganmu, Max. Kau sudah berada di lingkaran kematianmu saat ini. Kau semakin mendekati porosnya. Aha! Ku berikan kau satu kesempatan. Adakah yang ingin kau sampaikan sebelum jantungmu ku buat berhenti berdetak, Max” wajah Clara berubah serius. ”Sebelum aku membunuhmu adakah pesan terakhir yang ingin kau sampaikan, bajingan?” ucap Clara sarkatik dengan mata yang mentap tajam tepat pada bola mata Max yang terlihat sendu seakan ia telah menyerah. Menyerah dengan takdir yang akan dia jalani selanjutnya. “Jawab, bodoh!” “A..ku tidak masalah jika kau membunuhku saat i..ni juga. Karena aku akan sangat bahagia jika aku mati di tangan orang yang sangat aku cinta...i uhuk.. uhuk..” darah segar kembali mengalir dari mulut Max. ”Izinkan aku mengatakan satu hal kebenaran tentang sesuatu yang selama ini kau percayai, aku tidak pernah bersama wanita itu. Aku.. ak..ku kabur saat acara pernikahan itu berlangsung... aku mencarimu kemana-mana tapi aku tidak dapat menemukanmu. Aku mulai frustasi... tapi saat ini, detik ini juga kau berada tepat dihadapanku sayang, Maaf..uhuk..kan aku karena... karena aku terlambat.. Ak.. aku sangat mencinta-” JLEB Tusukan kembali didapatkan Max, tepat di jantungnya. “Bulshit! Aku tidak percaya cinta, Max. Aku tidak mempercayaimu! Sampai matipun aku akan tetap membencimu beserta keluargamu, Max Hartono” Clara kembai menangis tetapi tangannya menekanke jantung Max, semakin dalam, lebih dalam, dan nyaris menembus punggung Max. Setelah dirasa jantung max tidak berdetak lagi. Clara mencabut pisau tersebut dengan gerakan yang sangat cepat. Sehingga darah memuncrat kemana-mana hingga mengenai sudut bibir Clara. Dengan gerakan cepat Clara menjilat sudut bibirnya. ‘Manis’ pikir Clara. Clara mulai membuka tangan Max yang dirantai dengan kuat, dan perlahan meletakkan tubuh Max dilantai yang dingin. Clara mulai membelah tubuh Max, ia tidak peduli akan gaun yang dipakainya telah berubah warna menjadi merah, semakin banyak darah yang mengalir Clara semakin senang. Perlahan dan perlahan ia telah mendapatkan jantung Max, dan Clara kembali tertawa. Ia mulai beranjak dari ruangan tersebut. “Bawa mayat Max, ke ruang bawah tanah! Kuburkan dia dengan keluarga-keluarganya. Tumpukan menjadi satu!” titah Clara kepada beberapa bodyguardnya yang berada di luar ruangan itu. Ia membawa jantung Max ke dalam tabung kecil yang sudah tertera nama Max pada tabung tersebut, ia meletakkan tabung tersebut dengan rapi di dalam lemari yang sudah ada tabung-tabung lain di sampingnya, yakni semua keturunan Max Hartono. ‘Hahahaha... Mission Complete



’ karya:cindy novera

No comments:

Post a Comment